Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar.
Bentuk aksara lontara menurut budayawan Prof Mattulada (alm) berasal
dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata
wala yang artinya pemisah/pagar/penjaga dan
suji yang berarti putri.
Wala Suji
adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah
ketupat. Sulapa eppa (empat sisi) adalah bentuk mistis kepercayaan
Bugis-Makassar
klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api-air-angin-tanah. Huruf
lontara ini pada umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan
dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada daun lontar menggunakan lidi
atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar (kira-kira sebesar lidi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar