Pada dasarnya penulisan LONTARA' mempunyai perspektif yang luas sesuai
dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi dan politik manusia Bugis dahulu
kala. Oleh karenanya lontaraq terdiri atas beragam jenis berdasarkan
tema/isi yang dikandung dalam lontara'. Berikut ini dapat disimak
jenis-jenis lontara' yang dimakasud yang diuraikan secara komprehensif.
1. Lontara' Pappaseng (pesan)
Lontara'
Paseng ialah sekumpulan pedoman hidup yang berisi petuah tentang sebab
akibat yang berlaku pada masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang.
Lontara' Pappaseng merupakan kumpulan amanat atau pesan orang-orang
bijak, orang terkemuka atau keluarga, yang ditulis dan disuratkan yang
kemudian diwariskan turun temurun. Paseng semacam ini dijadikan kaidah
hidup dalam masyarakat. Paseng ini ada kalanya berisi cara-cara
pelaksanaan pemerintahan yang baik, cara-cara pelaksanaan hubungan
kekeluargaan dan lain-lain sebagainya.
2. Lontara' Paggalung (pertanian)
Lontara'
Paggalung ialah lontaraq yang isinya menjelaskan keadaan-keadaan cuaca,
musim, keadaan hujan, tanam-tanaman yang baik ditanam dan lain-lain
sebagainya. Dengan kata lain, lontara' Paggalung merupakan lontara' yang
banyak hubungannya dengan pelaksanaan pertanian.
3. Lontara' Sure'-sure' (surat-surat)
Lontara'-
lontara' yang berukuran kecil yang biasanya tidak banyak isi dan
lembarannya, dinamakan sure'-sure'. Sure'-sure' ini bermacam-macam pula,
antara lain ialah :
a. Sure' Eja-eja (gadis remaja)
Sure' eja-eja
mengandung nyanyian-nyanyian yang biasa dinamakan eja-eja. Nyanyian
eja-eja biasa dinyanyikan pada waktu menaiki rumah baru, mengadakan
perkawinan dan upacara-upacara yang lain.
b. Lontara' kotika (astrologi)
Sure'-sure'
kotika berisi keterangan mengenai hari baik dan hari buruk yang biasa
juga disebut hari naas, langkah baik atau langkah buruk dalam suatu
perjalanan, untung ruginya perdagangan, cocok tidaknya pasangan
mempelai, ayam berbulu apa yang menang apabila disabung dan lain-lain.
c. Sure'-sure' Appanoreng Bine (menurunkan benih padi)
Sure'-sure'
Appanoreng Bine adalah semacam sure'-sure' yang dibaca pada waktu
mengadakan upacara maddoja bine (berjaga benih pada waktu malam), yaitu
pada malam menjelang akan disemaikannya benih padi pada keesokan
harinya.
4. Lontara' Pattaungeng (catatan harian)
Lontara'
Pattaungeng ini disamping berisi masalah kehidupan pribadi, keluarga dan
tetangga, juga berisi masalah umum yang terjadi setiap waktu, seperti
kelahiran dan kematian seseorang, kejadian-kejadian luar biasa, baik
yang mengandung nilai sejarah maupun yang mengandung
peringatan-peringatan lainnya. Lontara' semacam ini biasa disimpan oleh
anak cucu si penulis dan biasa pula hanya menjadi dokumen berharga saja
kalau penulisnya meninggal dunia. Lontara sejenis ini seperti Lontara'
Pattaungenna La Temmassonge
5. Lontara' Ade' (adat)
Lontara'
Ade' yaitu kronik ade' atau Lontara' Pabbicara yang mengandung
catatan-catatan hhkum adat dan adat kebiasaan. Lontara' Ade' banyak
membicarakan masalah hukum.
6. Lontara' Uluada (perjanjian)
Lontara' Uluada mengandung himpunan rumus-rumus perjanjian antara satu kerajaan dengan kerajaan lainnya.
7. Lontara' Allopi-loping (pelayaran)
Lontara'
Allopi-loping yaitu lontara' yang berisi hukum adat pelayaran. Termasuk
batas-batas zona pelayaran seperti yang berlaku sekarang ini.
8. Lontara' Pangoriseng (silsilah)
Lontara' Pangoriseng sering juga disebut stamboon atau stambuk, yang berisi tentang silsilah keturunan suatu keluarga.
9. Lontara' Attoriolong (tata krama orang-orang dahulu)
Lontara'
Attoriolong ialah sekumpulan catatan-catatan mengenai asal-usul
(silsilah) turun temurun raja-raja, keluarga bangsawan dan keluarga
tertentu. Dari attoriolong ini biasa diambil bahan-bahan menyusun
sejarah atau menyusun stamboom atau stambuk seseorang. Disamping itu
attoriolong berfungsi sebagai catatan-catatan peristiwa yang lalu, yang
dilakukan atau yang dialami orang dahulu kala. Lontara' semacam ini
banyak dimiliki oleh orang terkemuka. Lontara' Attoriolong juga banyak
menjelaskan hubungan perkawinan raja-raja didaerah lain seperti Lontara'
Akkarungeng Ri Bone.
10. Lontara' Pau-pau ri Kadong (hikayat atau legenda)
Pau-pau
ri Kadong ialah cerita rakyat yang mengandung legenda-legenda mengenai
kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa luar biasa yang masih
diragukan kebenarannya. Pau-pau ri Kadong melukiskan sesuatu dengan
berbagai macam gaya fantastis (metafora), yang tujuannya semata-mata
untuk memberikan daya tarik. Cerita seperti ini biasa diceritakan pada
waktu tengah malam agar orang yang sedang berjaga-jaga tidak mengantuk
dan sering juga dikisahkan oleh orang tua pada waktu meninabobokkan sang
buah hati.
11. Lontara' Pangaja (nasihat)
Lontara' Pangaja
ialah kumpulan pedoman hidup atau nasehat-nasehat yang diberikan oleh
orang tua kepada anak keturunannya. Lontara' Pangaja ini ada setelah
seseorang melakukan perbuatan yang kurang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar