Sekilas Tentang Perjalanan Dakwah Nabi Isa alaihissalam.
Ajaran Kristen yang
kita kenal saat ini selalu dinisbatkan kepada sosok Nabi Isa. Sejarah
kemunculannya memang tidak dapat dipisahkan dari sejarah gerakan dakwah
beliau bersama para pengikutnya.
Isa alaihissalam lahir
dari perawan Maryam tanpa bapak. Kelahirannya adalah mukjizat yang
menjadi tanda kebesaran Allah ta’ala (lihat QS. Maryam, 19: 16-34). Para
sejarawan berselisih pendapat mengenai tahun kelahiran Nabi Isa. Di
dalam Injil Matius 2: 1 disebutkan bahwa kelahiran Isa adalah pada masa
Herodes, jadi paling lambat kelahirannya terjadi pada 4 SM, tahun
matinya Herodes. Sedangkan Lukas menghubungkan kelahiran Isa dengan masa
sensus penduduk di zaman Kirenius wali negeri di Syiria. Ini berarti
Isa lahir pada 6 atau 7 M, sewaktu Yudea dan Samaria langsung diperintah
oleh Roma.
Pada usia 12 tahun Isa
mempelajari Taurat dari para pendeta Yahudi. Allah ta’la menjadikannya
pandai menulis dan menguasai Taurat serta dibekalinya dengan Injil:
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[1], hikmah, Taurat dan Injil”. (QS. Ali Imran, 3: 48).
Saat ia menginjak usia
28-30 tahun semakin nampaklah kecemerlangannya. Ia berdakwah kepada para
pendeta Yahudi agar mereka konsekwen berpegang teguh pada Taurat. Pada
masa itu banyak sekali pendeta-pendeta yang telah menyimpang dari ajaran
Musa. Pendeta Yahudi dan para pengikutnya ini kemudian mendustakan Nabi
Isa dengan penuh kesombongan:
“Dan Sesungguhnya
kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan kami telah
menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah
kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam
dan kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[2].
apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran)
yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka
beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang
lain) kamu bunuh?” (QS. Al-Baqarah, 2: 87).
Allah mengaruniakan
pada putera Maryam ini beberapa mukjizat (lihat QS. Al-Maidah, 5: 110).
Beliau dapat menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah,
menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, membuat burung hidup dari
tanah liat, dll.
Nabi Isa memiliki 12 orang murid yang dikadernya menjadi pahlawan pembebas bangsanya dari cengkraman penguasa Romawi.
“Sesungguhnya Allah
Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu
mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari
Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih
menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan
jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.”(QS. At-Taubah, 9: 111)
“Hai orang-orang
yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu
Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: ‘Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?’
pengikut-pengikut yang setia itu berkata: ‘Kamilah penolong-penolong
agama Allah’, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan
lain kafir; Maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman
terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang
menang”. (QS. As-Shaf, 61: 14)
Bersama murid-muridnya
inilah beliau menyerukan tauhid, sifat zuhud, mencintai Allah dan
mencintai sesama. Perhatikanlah ayat Injil berikut ini:
“Maka datanglah
seorang ahli Taurat; setelah didengarnya bagaimana mereka itu
berbalah-balah sedang diketahuinya bahwa Yesus sudah memberi jawab yang
baik, lalu ia pun menyoal dia, katanya: ‘Hukum yang manakah dikatakan
yang terutama sekali?”
Maka jawab Yesus
kepadanya: “Hukum yang terutama inilah: ‘Dengarlah olehmu, hai Israil,
Adapun Tuhan kita, Ialah Tuhan yang Esa.”
“Maka hendaklah
Engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan
segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal budimu, dan dengan segala
kuatmu.”
Dan yang kedua
inilah: “Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu.”
Maka tiadalah hukum lain, yang lebih besar daripada kedua hokum ini”
(Injil Markus Fs. 12 ayat 28-31).
Pada tahun 33 M
diadakan perayaan Paskah tahunan di Bait Allah (Baitul Maqdis). Maksud
dari perayaan ini adalah untuk memperingati diselamatkannya bangsa
Israel dari penindasan Raja Fir’aun. Akan tetapi perayaan ini sudah jauh
dari maksud semula, karena telah berubah menjadi pesta perniagaan yang
diwarnai perjudian. Bahkan pintu gerbang Bait Allah diberi patung burung
Garuda sebagai lambing kebesaran kekaisaran Romawi. Hal ini amat
menghina dan mengotori kesucian bait Allah.
Oleh karena itu Isa bersama para pengikutnya mendatangi Bait
Allah dan memporak-porandakan arena perniagaan tersebut. Kerusuhan ini
menimbulkan kemarahan penguasa Romawi. Pasukan Romawi kemudian merangsek
ke Bait Allah dan berupaya menangkap Isa beserta pengikutnya. Tetapi
mereka telah menyingkir dan bersembunyi di bukit Gesmani.
Orang-orang yahudi
karena kedengkian mereka, menyebarkan isu bahwa Isa akan melakukan
pemberontakan kepada Romawi dan mengangkat dirinya sebagai raja Yahudi.
Maka terjadilah upaya penangkapan Isa, dan terjadilah peristiwa
controversial sepanjang zaman: penyaliban Isa. Al-Qur’an menentang
anggapan bahwa Isa telah disalib, karena yang sebenarnya terjadi adalah
tentara Romawi menangkap orang yang salah, dan mereka pun berada dalam
keraguan
“Dan karena ucapan mereka (Yahudi): ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’[3],
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
(yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka
tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah Isa (QS. An-Nisa, 4: 157)
Kelahiran Agama Kristen
Sebelum dijelaskan kelahiran agama Kristen kita harus mengetahui kondisi sosial budaya bangsa Yahudi sebelum masa Nabi Isa:
- Aqidah orang-orang Yahudi telah terkontaminasi kepercayaan Paganisme Babilonia. Sekitar 50 tahun (586-535 SM) bangsa Yahudi berada di pengasingan di Babilonia yang masyarakatnya menyembah berhala.
- Pada tahun 334 SM, Alexander raja Yunani menguasai bangsa Yahudi dan menyebarkan faham Filsafat yang kemudian mempengaruhi pemikiran orang-orang Yahudi.
- Bangsa-bangsa yang menaklukan orang-orang Yahudi adalah penganut politeisme. Ini pun berpengaruh kepada aqidah bangsa Yahudi.
Karena Nabi Isa menyampaikan misinya hanya selama
tiga tahun, sedangkan pengaruh kepercayaan paganisme sudah mengakar di
masyarakat, maka terjadilah penyimpangan pemahaman terhadap ajaran yang
dibawanya. Hal ini dilakukan oleh Paulus (Salus) orang Tarsus
yang mengaku telah bertemu Yesus (Isa) dan diangkat sebagai rasulnya. Ia
kemudian mengajarkan ajaran Isa yang telah dicampur adukkan dengan
filsafat Yunani dan Paganisme.
Ajaran Paulus
Paulus mengajarkan doktrin sebagai berikut:
- Konsep Tuhan Anak, ia mengatakan bahwa Allah mempunyai anak sulung (I Korintus 8: 6; Kolose 1: 5; dan 1 Timotius)
- Inkarnasi, menurut Paulus Yesus telah melakukan inkarnasi di bumi melalui benih Daud (Roma 1: 3-4; Galatia 4: 4-5; Kolose 1: 15; dan Ibrani 1: 3)
- Dosa Waris, bahwa manusia seharusnya hidup kekal di sorga. Tapi karena kesalahan Adam manusiadiletakkan di bumi. Dosa yang telah diperbuat Adam itu terus dipikul oleh keturunannya (Roma 5: 12-18; 1 Korintus 15: 21-26).
- Penyaliban dan Penebusan, bahwa Yesus menyerahkan dirinya untuk berkorban menebus dosa manusia hingga mati di tiang salib. Orang yang beriman kepadanya akan beroleh hidup kekal di sorga (Roma 5: 18; 6: 10-11, II Korintus 15: 14, 1 Timotius 2: 6)
- Konsep Kebangkitan, bahwa Yesus itu setelah disalib dan dikuburkan tiga hari dibangkitkan dari kematiannya (Roma 6: 4-18; 10: 9; I Korintus 15: 17-20; II Timotius 2: 8)
- Naik ke Langit, bahwa Yesus setelah kebangkitannya naik ke langit dan bersemayam di sebelah kanan Tuhan Bapa (Efesus 1: 19-20; Kolose 3: 1)
- Tuhan Yesus, bahwa setiap orang harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan (Roma 10: 9)
Doktrin-doktrin ini
dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat yang sebelumnya memang
memiliki system kepercayaan seperti itu. Padahal seluruh kepercayaan itu
hanyalah dusta belaka sebagaimana dikatakan Paulus sendiri dalam
suratnya kepada Jemaat di Roma 3: 7 yang berbunyi sebagai berikut:
“Tetapi jika
kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa
aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?”
Mengenal Injil versi Kristen
Injil yang ada pada kaum Kristiani saat ini
bukanlah Injil asli. Ia hanyalah berisi kisah perjalan dakwah Nabi Isa
(Yesus) yang ditulis oleh orang-orang setelahnya[4]:
- Injil Matius (65 M)
- Injil Markus (61 M)
- Injil Lukas (95 M)
- Injil Yahya (100 M)
Masih banyak Injil yang
lainnya, yang menurut catatatan sejarah mencapai 80 versi. Akan tetapi
selain yang empat di atas tidak diakui oleh gereja dan sudah dimusnahkan
pada abad ke 2 (180 M). Adapun Injil yang dibatalkan di antaranya
ialah: Injil Petrus, Injil Kopty, Ibrani, Barnaba, dan surat-surat
kiriman Barnaba.
Injil Matius dan Markus
sebenarnya tidak menunjukkan pendirian yang sama dengan ajaran Paulus,
tapi karena tidak menentang ajaran Paulus dibiarkan juga beredar dan
diakui oleh gereja; isinya pun sudah dirubah dan ditambah disesuaikan
dengan ajaran Paulus.
Konsili Nicea
Tiga abad setelah ‘peristiwa penyaliban’ pengikut
ajaran Nabi Isa berkembang dengan beragam corak pemahamannya. Terjadi
bentrokan diantara mereka terutama antara kalangan pro Tauhid dengan pro
ajaran Paulus yang paganis. Peperangan ini sampai mengancam keutuhan
kerajaan Roma.
Atas usulan Konstantin
diadakanlah Muktamar di Nicea pada tahun 325 M yang dihadiri sekitar
2048 orang dengan pendiriannya masing-masing. Terjadi perdebatan yang
sengit dan tak ada titik temu. Akhirnya Konstantin yang cenderung pada
paganis memanggil 318 orang yang berfaham Paulus dan menyatakan
dukungannya. Setelah itu muktamar dilanjutkan, sementara itu peserta
lainnya melakukan walk out.
Di dalam muktamar ini
banyak dipilih doktrin-doktrin dan syiar–syiar ibadah secara voting
(tanggal paskah, peranan uskup, dan tentu saja tentang ketuhanan Yesus).
Setelah itu diadakanlah revisi terhadap Injil. Sementara injil-injil
lain yang bertentangan dimusnahkan. Dan orang yang berani membaca injil
terlarang itu akan di cap sebagai heretic (berlaku bid’ah).
Tapi belakangan ditemukan injil-injil lain yang terlarang, misalnya
ditemukan lembaran-lembaran di Qumran dekat Yudea pada tahun 1950 dan
lembaran-lembaran Koptik ditemukan di Nag Hammadi tahun 1945 yang isinya
bertentangan dengan injil-injil yang diakui.
Pengaruh Paganisme
Ajaran Kristen banyak
juga terpengaruh oleh paganisme, dan itu semakin menguat setelah konsili
Nicea yang diprakarsai Konstantin. Perlu diketahui, sebelum ‘menganut’
ajaran Kristen, Konstantin berkedudukan sebagai pendeta tertinggi Pemuja
Matahari (Sol Invictus). Maka tidak heran jika banyak sekali
symbol-simbol paganis yang dipakai oleh ajaran Kristen. Contoh: cakram
matahari Mesir kuno dijadikan lingkaran halo para santo
katolik. Pitogram Isis menyusui Horus (yang kelahirannya dianggap mirip
dengan Nabi Isa) menginspirasi pitogram Maria yang menyusui bayi Yesus,
altar yang berada di gereja dengan upacaranya diambil dari ritus pagan.
Simbol-simbol atau ikon-ikon yang digunakan Kristen tidak ada sama
sekali yang asli.
Penentuan 25 Desember
sebagai hari kelahiran Yesus pun sesungguhnya mengambil dari kelahiran
Mihras—yang menurut kaum paganis dianggap sebagai putra Tuhan dan cahaya
dunia—yang juga dikubur dalsm makam batu dan dibangkitkan dalam 3 hari.
25 Desember juga adalah hari kelahiran Osiris, Adonis dan Dyonisus,
dewa-dewa kaum paganis.
Pengikut Isa (Yesus)
menghormati hari Sabat sebagai hari beribadah, tetapi Konstantin telah
menjadikan hari Minggu sebagai hari beribadah, sebagaimana hari ini
dijadikan hari beribadah kaum paganis kepada dewa matahari.
Perhatikanlah bahwa nama hari minggu/Sunday diambil dari kata sun-day
(hari matahari).
Dari uraian ringkas di
atas kita dapat mengetahui bahwa ajaran Kristen sesungguhnya bukanlah
ajaran Nabi Isa yang asli. Bahkan ia sesungguhnya berasal dari fikiran
dan filsafat manusia. Wajarlah kemudian banyak sekali kerancuan di
dalamnya.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar