Selasa, 11 Juni 2013

Suku Pattae, Sulawesi

Suku Pattae, adalah nama suatu suku yang bermukim di kabupaten Polewali Mandar provinsi Sulawesi Barat. Suku Pattae sebagian besar mendiami wilayah kecamatan Matakali hingga perbatasan kabupaten Pinrang.

suku Pattae
pic kiri progresif
Menurut cerita turun temurun yang tersimpan di kalangan suku Pattae bahwa nenek moyang orang Pattae pertama kali hidup di daerah Pattae adalah "To Millo' Ko", dan mereka menyebutnya sebagai "Mula Tau". Dari "Mula Tau" ini lah yang menurunkan orang-orang Pattae sekarang ini,
Secara mayoritas masyarakat suku Pattae memeluk agama Islam. Mereka adalah muslim yang taat. Terlihat dari beberapa tradisi adat suku Pattae banyak dipengaruhi oleh budaya Islam. Mereka telah lama memeluk agama Islam sejak beberapa abad yang lalu, kemungkinan disebarkan oleh orang-orang Bugis yang juga banyak bermukim di wilayah suku Pattae ini.
Salah satu tradisi budaya suku Pattae, yang sekarang mulai jarang dilaksanakan adalah tradisi loncat batu tinggi. Tradisi ini mengingatkan akan tradisi salah satu rumpun Batak, yaitu suku Nias di kepulauan Nias, yang juga memiliki tradisi loncat batu seperti ini. Tradisi loncat batu ini berasal dari masa lalu pada saat di wilayah ini pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Binuang. Salah satu peninggalan kerajaan ini adalah terdapatnya situs bersejarah bernama batu pekkambuangan.
Dilihat dari struktur fisik dan karakter orang Pattae ini, berkerabat dengan suku Toraja, selain itu bahasa yang diucapkan oleh suku Pattae ini juga sangat mirip dengan bahasa Toraja.
Karakter suku Pattae yang paling menonjol adalah kebiasaan gotong-royong dan memiliki sifat tolong menolong kepada siapapun yang memerlukan pertolongan. Mereka juga sangat ramah terhadap siapapun, termasuk kepada pendatang baru di daerah mereka.
Suku Pattae pada umumnya hidup pada bidang pertanian, padi dan jagung. Termasuk tanaman keras seperti kakao dan kopi arabica.
contoh bahasa Pattae:
  • cakaruduk : ngantuk
  • kumande : makan
  • mitindo : tidur
  • lau : pergi

sumber:

Tidak ada komentar:

Stay Connected

Translate Lenguage